Bullying ?





 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu temen temen

Salam sehat ya! Apa kabar ? Berharap semua baik baik ya sekitar 6 bulan kita dilanda pandemi, keluar rumah sekarang sudah di perbolehkan asal mematuhi protokol kesehatan. Selamat menikmati hari hari yang serba online dan maya ini. Termasuk berinteraksi dengan saya hehehe jeni rahayu. Boleh mampir di Instagram langsung check check @jenirhy_ dan Facebook yang jarang dibuka Jeni Rahayu line id : jje.aak , sekarang jeni sudah bukan siswa ya temen temen Alhamdulillah sudah menjadi mahasiswi. Minta doanya yang terbaik ! Di lingkungan yang baru jeni banyak banget nemu cerita dari temen temen kampus. Salah satunya yang mau aku share ini. 

By the way, gimana sih rasanya ketika kamu dibully? Kamu bahagia ketika melihat mereka tertawa lepas karena dirimu? Pembullyan dari dulu sampai sekarang masih marak, mungkin sekarang tertutup oleh berita yang lebih trending UU cipta kerja mungkin upss! Heemmm 


Bullying ini terjadi karena orang lain mengetahui kesalahan atau kekurangan kita, bisa jadi kita sendiri yang mengumbar kesalahan/kekurangan tersebut 
Membully dengan maksud tertentu contohnya menitik beratkan bahwa si subject bully adalah orang yang paling hina,Namun paling umum adalah lelucon bagi si pembully Tetapi Bisa jadi tekanan untuk si subject bullying. Efek nya akan ada kecendrungan emosional yang tidak stabil bagi si subject bully. 


Saya mempunyai sebuah kisah yang saya dapat dari teman baru saya, seorang mahasiswi di suatu perguruan tinggi satu fakultas dengan saya, saat smp dia adalah siswi yang smart, rajin,percaya dirinya tinggi. Namun suatu ketika banyak teman lain yang iri hingga akhirnya dia di jebak untuk menjatuhkan namanya sendiri. Suatu hari ayahnya membeli kan sebuah smartphone keluaran terbaru pada masa itu, dengan semangat ia membawa hp itu ke sekolah pada saat pengambilan raport bersama salah satu orang tuanya. Saat itu Si pembully memunculkan aksinya, dimana dia menyuruh subject bully untuk membawa smartphone nya pada jam jam sekolah biasa, dengan segala ancaman yang dilontarkan si pembully akhirnyaa si subject bully mengiyakan permintaan pembully tersebut. 

Pagi hari saat KBM berjalan biasa si subject bully dari rumah akan berangkat sekolah, menggenggam sebuah smartphone yang ia janji kan kepada temannya untuk di bawa. Si ayah subject bullying menegur anaknya, untuk apa masa KBM aktif membawa smartphone. Si ayah subject bullying melarang keras membawa smartphone tersebut ke sekolah. Si subject bullying menuruti apa kata ayahnya. Hingga sampai di sekolah ditagihlah janji si pembully tersebut. Dan dimulai dari situ si subject bullying di cap sebagai pembohong. Setiap hari kian teman pergi meninggalkan nya. “semenjak itu aku tidak pernah merasakan sebuah pertemanan” tuturnya. 


Sungguh teman, cerita ini sangat sepele bagi saya, dimana saya sebagai pengamat bukan sebagai pelaku. Tapi di sisi yang saya temui teman saya benar benar sendiri sampai sekarang. Beruntung saya mendapat kisahnya, mengulik sedikit ulasan tentang betapa tajamnya lidah ini bersilat, meski tak nampak jika melukai. 


Hadist tentang lebih baik diam 
من يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّة
“Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”


من كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)


Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/5118-bicara-baik-atau-diam.html



Semoga kita termasuk manusia yang senantiasa menjaga lisan dari silatan silatan menyakitkan orang lain, berusaha saja dulu. Saya yakin niat baik akan berbuah kebaikan pula insyaallah. Juga bisa membuka jalan jalan kebaikan lainnya. Cheer up!


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu 


Komentar

Posting Komentar