Teruntuk Kekasih Ku

 



Wahai kekasih ku,

sungguh aku sangat merindukan sapaanmu, bait bait nasehat mu. Apakah Apakah kau tahu kekasih ku, dulu aku mencintaimu lewat doa doa , ketika aku sangat merindukan mu aku akan memohon kebaikan kebaikan untukmu. Merintih sesaknya rindu ingin tahu kabarmu dan melihat mu kasih. Begitu nikmat dengan kebetulan Rab ku memperlihatkan ragamu di depan mataku. Aku tidak pernah ragu kekasihku tentang suatu hari nanti kamu akan datang kerumahku atau kamu akan datang kerumah yang lainnya. Aku dan Rabku sudah saling berjanji, ketika aku mencintai Nya dengan Ikhlas Tulus dan Suci maka Rabku akan membalas cinta Nya melalui mu dengan cinta yang tulus dan suci pula. 

Wahai kekasihku 

Bertahun tahun lamanya aku menahan rindu, menyembunyikan rasa, memenjarakan setiap kalimat cinta untukmu. Agar jalan jalan kebaikan berpihak pada kita. Menceritakan segala kesah ku pada Rabku , karena hanya dia yang tahu menahu soal rasaku pada selama ini. Begitu rapi ku simpan di loker loker kerinduan tiap puisi malamku, agar kelak setelah menikah dapat ku persembahkan kado terindah teruntuk pujaan hati yang telah lama di kunci dalam bait bait doa. 

Wahai kekasihku, 

aku tahu memiliki mu dengan utuh dimasa sekarang karena nafsu adalah suatu hal yang luar biasa. Dapat membelai rambut, menggandeng tanganmu , berjalan menikmati senja sore bersamamu tentu membuat ku melebar kan senyum di tiap waktu. Namun kekasihku, perlu kamu tahu bahwa aku sedang benar benar mengikat janji kepada Rabku untuk tetap mencintai Nya dahulu sebelum menjatuhkan hatiku pada hatimu yang juga milik Rabku. 

Wahai kekasihku, 

tahu kah kamu? Mencintaimu dengan nafsu dan mencintaimu dengan cinta kepada Rabku adalah suatu rasa yang amat berbeda. Ingat dulu betapa mudahnya mulut mungilmu bilang mencintaiku? Tanganmu begitu mudah menggandeng ku? Tapi kita lalai dalam mencintai Rabku. Apa kamu merasakan bahwa Rabku sedang cemburu dengan keadaan itu? Bukankah ketika kita melakukan itu hati kita menjadi was was? Apa kamu merasakan nya kekasihku? Kemudian Rabku mengembalikan mu dengan perasaan yang biasa biasa saja kepadaku. Aku sungguh kehilangan ragamu kasih, akhirnya Rabku menunjukkan Kecemburuan Nya dengan jelas. Aku kembali menuju Cinta Nya kekasihku. Dan juga berharap kamu kembali kepada Cinta Nya. Lalu kita kembali untuk saling mencintai Nya bersama.

Wahai kekasihku

Bersemangat lah! Selamat melangkah! Telusuri jalanmu, cintai Rabku dengan tulus dan ikhlas, Rabku akan menepati janji Nya . Mempertemukan mu dan aku kembali untuk saling mencintai Nya. Nanti kita akan bertemu di kursi rumahku. Kamu sebagai tamu, ayah ibuku sebagai penerima tamu. Dan aku sebagai tujuanmu kerumahku. 


Ponorogo, 21 Oktober 2020


Komentar

Posting Komentar